Minggu, 08 Agustus 2010

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk CABANG II RIAU – SUMATERA BARAT DI PEKANBARU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah penting dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan sumber daya manusia terarah dan terencana disertai pengendalian yang baik akan dapat menghemat sumber daya alam atau setidak-tidaknya pengolahan dan pemakaian sumber daya alam dapat berdaya guna dan berhasil guna. Demikian pula pengembangan sumber daya manusia secara mikro disuatu organisasi sangat penting dalam mencapai hasil kerja yang optimal. Baik secara  makro maupun secara mikro pengembangan sumber daya manusia adalah merupakan bentuk investasi (human investment).     
Dalam kondisi perekonomian yang sedang berkembang saat ini banyak terdapat perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah yang sedang giat untuk menigkatkan hasil pendapatan, maka sangatlah perlu bagi suatu perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi agar tetap dapat bertahan dalam pasar persaingan.
Sesuai sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi agar tetap dapat bertahan dalam pasar persaingan, maka salah satu usaha yang ditempuh perusahaan adalah dengan memberikan rangsangan dalam bentuk insentif. Dengan maksud untuk menggerakkan para karyawan agar bekerja lebih efektif untuk meningkatkan motivasi kerja yang akan berdampak pada prestasi kerja karyawan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Pentingnya masalah insentif ini sehingga sangat mempengaruhi mental karyawan dalam melaksanakan tugas dan kegiatan-kegiatannya, maka sudah selayaknya pemimpin memperhatikan dengan seksama masalah pemberian insentif ini.
Tenaga kerja merupakan kekayaan utama dari setiap perusahaan, karena peranan mereka ini sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan dalam mencapai sasarannya dan merupakan faktor penting bagi manajemen untuk melaksanakan aktifitas organisasi atau perusahaan, oleh sebab itu setiap perusahaan perlu memperhatikan kesejahteraan karyawan agar para karyawan dapat bekerja dengan penuh semangat dan gairah kerja yang tinggi.
            Suatu organisasi terlebih-lebih suatu perusahaan yang profit oriented, suatu pengaturan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia harus menitik beratkan perhatiannya pada soal-soal manual dalam hubungan kerja dengan tidak melupakan faktor-faktor produksi lainnya.
Suatu insentif yang bersifat finansial maupun non finansial tersebut merupakan wujud penghargaan atas jasa karyawan pada perusahaan. Disadari bahwa insentif akan dapat meningkatkan ataupun menurunkan motivasi kerja. Sebab apabila karyawan memandang insentif mereka tidak memadai, maka motivasi kerja dan prestasi kerja mereka dapat menurun secara drastis. Dan hal ini berakibat tidak tercapainya misi perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Adapun pengupahan insentif adalah memberikan gaji atau upah yang berbeda namun ditentukan karena perbedaan prestasi kerja. Perbedaan upah tersebut merupakan tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan presatasi yang membedakan dengan orang lain. Pengupahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan yang juga akan berdampak pada  produktivitas karyawan dan mempertahankan karyawan yang berprestasi, untuk tetap berada dalam organisasi atau perusahaan.  
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat  di Pekanbaru adalah salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pengadaan jasa konstruksi. Kebijaksanaan pemberian insentif pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Cabang II Riau-Sumatera Barat ini adalah mengacu kepada Surat Keputusan Direksi Tentang Reward dan Punishment PT. Adhi Karya (Persero) yang diterbitkan oleh Kantor Pusat PT. Adhi Karya (Persero) di Jakarta. Insentif ini akan diberikan apabila prestasi yang dicapai pada tingkat tertentu atau prestasi yang melebihi dari rencananya.
Pada tabel berikut ini dapat dilihat jumlah pemberian insentif meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dengan rincian sebagai berikut  ini :
Tabel 1.1
Jumlah Rata-Rata Pemberian Insentif dan Persentase Kenaikannya
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat 
di Pekanbaru
Tahun
Jumlah Karyawan (Orang)
Rata-rata Insentif/Orang/ Tahun (Rupiah)
Total Jumlah Insentif/ Tahun (Rupiah)
Kenaikan
/Penurunan (%)
2002
156
4.615.385
720.000.000
0.00
2003
156
5.384.615
840.000.000
16,67
2004
155
5.548.387
860.000.000
2,38
2005
155
6.363.871
986.400.000
14,70
2006
155
9.545.806
1.479.600.000
50,00
 Sumber : PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat, 2007. 

            Dari tabel diatas dapat dilihat secara total jumlah insentif menunjukkan kenaikan dari tahun 2002 sampai tahun 2006. Jumlah insentif tahun 2002 sebesar Rp. 720.000.000,- dan pada tahun 2006, jumlah pemberian insentif makin meningkat mencapai Rp. 1.479.600.000,-  jika dilihat dari persentase kenaikan jumlah insentif setiap tahunnya mengalami  peningkatan. Dari tahun 2002 ke tahun 2003, tingkat kenaikan mengalami kenaikan yakni 16,67%. Pada tahun 2004, tingkat kenaikan ini mengalami penurunan menjadi 2,38%, pada Tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi 14,70%, dan pada tahun 2006 mengalami kenaikan menjadi 50,00%.    
Pada tabel berikut ini juga dapat dilihat tingkat kehadiran rata-rata yang dicapai oleh seluruh karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Cabang II Riau-Sumatera Barat di Pekanbaru khususnya untuk tahun 2002-2006.
Tabel 1.2
Jumlah Tingkat Kehadiran Karyawan PT. Adhi Karya Tbk.
Cabang II Riau-Sumatera Barat di Pekanbaru
Tahun 2002-2006
Tahun
Hari Kerja (Hari)
Jumlah Karyawan (Orang)
Hadir (Hari)
Alpa (Hari)
Izin (Hari)
Sakit (Hari)
Tingkat Kehadiran    (%)
2002
2003
2004
2005
2006
296
296
296
296
296
156
156
155
155
155
45.846
45.867
45.624
45.640
45.718
19
40
18
12
7
91
93
65
49
47
220
176
173
179
108
99,29
99,33
99,44
99,48
99,65
Sumber  :  PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat, 2007

Tabel 1.2. di atas menunjukkan tingkat kehadiran karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Cabang II Riau-Sumatera Barat di Pekanbaru. Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kehadiran karyawan pada perusahaan ini pada tahun 2002, yang tergolong alfa sebanyak 19 hari, izin sebanyak 91 hari, dan sakit sebanyak 176 hari, dengan tingkat kehadiran sebesar  45.846 hari (99.29%). Pada tahun 2003 terjadi peningkatan karyawan yang alfa sebanyak 40 hari, izin sebanyak 93 hari, dan sakit sebanyak 220 hari, dengan tingkat kehadiran sebesar  45.867 hari (99.44%). Namun, mengalami penurunan pada tahun 2004 karyawan yang alfa sebanyak 18 hari, izin sebanyak 65 hari, dan sakit sebanyak 173 hari, dengan tingkat kehadiran sebesar  45.624 hari (99.33%). Hingga menjadi 7 hari karyawan yang termasuk alfa pada tahun 2006, yang izin 47 hari, dan sakit sebanyak 108 hari, dengan tingkat kehadiran sebesar  45.718 hari (99.65%). Keadaan ini memberikan indikasi adanya peningkatan kehadiran karyawan setiap tahunnya. Peningkatan persentase kahadiran karyawan ini tentu didorong oleh berbagai faktor yang diprogramkan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan ke arah yang lebih baik lagi, salah satu yang dikonkritkan pelaksanaannya adalah pemberian insentif yang proporsional bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan karyawan.
Berdasarkan uraian‑uraian di atas, penulis merasa tertarik melakukan penelitian pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau–Sumatera Barat di Pekanbaru, dengan judul:
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk CABANG II RIAU –  SUMATERA BARAT  DI PEKANBARU.
1.2.            Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau–Sumatera Barat  di Pekanbaru?”

1.3.            Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1.      Tujuan Penelitian
1)          Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian insentif karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat  di Pekanbaru.
2)          Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat  di Pekanbaru.
3)          Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap  motivasi kerja karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau –  Sumatera Barat  di Pekanbaru.
1.3.2.      Manfaat Penelitian
1)          Sebagai input atau masukan guna menambah pengetahuan dan untuk mengembangkan wawasan dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khusunya mengenai insentif serta dapat membandingkan sejauh mana pengaruh pengetahuan teori terhadap penerapannya dalam kegiatan perusahaan sehari-hari.
2)          Sebagai penambah wawasan penulis dalam permasalahan yang terjadi dalam perusahaan menyangkut pemberian insentif yang diteliti.
3)          Memberikan informasi kepada pembaca atau masyarakat secara umum tentang pemberian insentif.


1.4.            Sistematika Penulisan
Gambaran singkat sistematika penulisan yang diajukan dalam skripisi ini, disajikan dalam 6 (enam) bab, di mana setiap bab dipaparkan dalam sub-sub sebagai berikut:
BAB I       :     PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.



BAB II      :     TELAAH PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian, hipotesis, variabel penelitian dan operasional variabel.
BAB III    :     METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang lokasi penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta analisis data.
BAB IV    :     GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijabarkan secara singkat mengenai sejarah PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau– Sumatera Barat di Pekanbaru, struktur organisasi dan kegiatan perusahaan ini.
BAB V      :     HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Merupakan bab yang membahas tentang temuan penelitian yang berkenaan dengan pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Cabang II Riau - Sumatera Barat di Pekanbaru.
BAB VI    :     KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian serta pemberian saran yang diperlukan.

Rabu, 04 Agustus 2010

ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA PT. RIAU POS PEKANBARU

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KARYAWAN
PADA PT. RIAU POS PEKANBARU

Agar kinerja karyawan dapat meningkat maka pelaksanaan disiplin kerja juga diterapkan. Peranan pimpinan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam orgasnisasinya sangatlah penting sekali. Kepemimpinan di sini adalah kegiatan seseorang dalam memberikan motivasi, membimbing, menggerakkan, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku anggotanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, karyawan akan dapat mencapai kinerja karyawan yang optimal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Riau Pos Pekanbaru yang berkedudukan dijalan Raya Pekanbaru Bangkinang Km 0,5 Pekanbaru. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan Bagian Redaksi yang terdapat di PT. Riau Pos Pekanbaru, yang berjumlah 100 orang. Dari jumlah tersebut diambil sampel sebanyak 50 orang menggunakan metode Purposive Sampling. Sedangkan, analisa datanya dengan menggunakan metode deskriptif dan korelasional dengan pendekatan kuantitatif, untuk mengetahui hubungan motivasi, kemampuan, dan kedisiplinan dengan kinerja karyawan PT. Riau Pos Pekanbaru, dianalisis dengan regresi ganda dengan menggunakan program SPSS.
Melalui hasil perhitungan program SPSS tentang analisis kinerja karyawan pada PT. Riau Pos Pekanbaru, maka diketahui bahwa pelaksanaan motivasi, kemampuan, kedisiplinan dan kinerja karyawan pada perusahaan ini cenderung baik, hal ini terbukti dari tanggapan responden. Adanya hubungan yang signifikan antara motivasi, kemampuan, dan kedisiplinan dengan kinerja pada PT. Riau Pos Pekanbaru secara bersamaan (silmultan), yaitu sebesar  0.540. Artinya, sebesar 54% kinerja karyawan bagian redaksi ditentukan oleh variabel motivasi, kemampuan, kedisiplinan, sedangkan sisanya sebanyak 46% ditentukan oleh variabel lain, selain motivasi, kemampuan, kedisiplinan iklim kerja, sistim manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja, hubungan personal sesama karyawan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang konstruktif.
Sebaiknya pimpinan perusahaan dapat meningkatkan pencapaian motivasi, kemampuan, dan kedisiplinan karyawan, guna untuk memacu pencapaian kinerja karyawan, sehingga diharapkan dapat mencerahkan suasana kerja dan pencapaian prestasi kerja yang maksimal, di samping faktor lainnya seperti iklim kerja, sistim manajemen,  gaya kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja, hubungan personal sesama karyawan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang konstruktif.
Kata kunci: motivasi, kemampuan, kedisiplinan dan kinerja.

PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN SISWI JURUSAN BUSANA PADA SMK NEGERI 3 PEKANBARU

ABSTRAK

  
Penelitian ini berjudul: PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN SISWI JURUSAN BUSANA PADA SMK NEGERI 3 PEKANBARU.
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah pemikiran kewirausahaan siswi jurusan Busana pada SMK Negeri 3 Pekanbaru ditinjau dari: 1) Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri, 2) Kemauan untuk mengambil risiko, 3) Kemampuan untuk belajar dari pengalaman, 4) Memotivasi diri sendiri, 5) Semangat untuk bersaing, 6) Orientasi pada kerja keras, 7) Percaya pada diri sendiri, 8) Dorongan untuk berprestasi, 9) Tingkat energi yang tinggi, 10) Tegas, 11) Yakin pada kemampuan sendiri, 12) Tidak suka uluran tangan dari pemerintah (pihak lain di masyarakat), 13) Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah pada alam, 14) Kepemimpinan, 15) Keorisinilan, 16) Berorientasi ke masa depan (penuh gagasan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemikiran kewirausahaan siswi jurusan Busana pada SMK Negeri 3 Pekanbaru, ditinjau dari 16 aspek tersebut.
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswi jurusan Busana kelas III pada SMK Negeri 3 Pekanbaru, sebanyak 65 orang. Dalam pengambilan sampel digunakan teknik sensus (total). Untuk sampel uji coba dilakukan sebanyak 30 siswa. Instrumen pemikiran kewirausahaan siswi digunakan angket. Untuk memaparkan data penelitian digunakan perhitungan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran kewirausahaan siswi jurusan Busana pada SMK Negeri 3 Pekanbaru, dilihat pada aspek keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri, kemauan untuk mengambil risiko, kemampuan untuk belajar dari pengalaman, memotivasi diri sendiri, semangat untuk bersaing, orientasi pada kerja keras, percaya pada diri sendiri, dorongan untuk berprestasi, tingkat energi yang tinggi, tegas, yakin pada kemampuan sendiri, tidak suka uluran tangan dari pemerintah (pihak lain di masyarakat), tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah pada alam, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan termasuk baik, hal ini terbukti rata-rata paling banyak berada pada kategori sangat setuju, yaitu sebesar 52.77%.
Artinya, pemikiran kewirausahaan siswi jurusan Busana pada SMK Negeri 3 Pekanbaru cenderung pada kategori baik.

UJI VALIDITAS SOAL-SOAL TEST PELAJARAN IPS SEMESTER II SISWA KELAS VI SD SANTA MARIA PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2006/2007

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “UJI VALIDITAS SOAL-SOAL TEST PELAJARAN IPS SEMESTER II SISWA KELAS VI SD SANTA MARIA PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2006/2007”. Rumusan masalah: Bagaimanakah tingkat validitas  soal-soal tes pelajaran IPS Semester II siswa kelas VI di SD Santa Maria Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007? Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui tingkat validitas  soal-soal tes pelajaran IPS Semester II siswa kelas VI di SD Santa Maria Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007. Asumsi:1) Tiap-tiap siswa mempunyai prestasi belajar yang berbeda-beda yang dapat diukur oleh jenis-jenis test tertentu. 2) Angka-angka rapor Semester II dari setiap siswa SD Santa Maria Pekanbaru dianggap secara seragam mencerminkan prestasi belajar pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang disyaratkan oleh sekolah. 3) Variabel-variabel di luar dari variabel yang diselidiki, umpamanya metode guru mengajar, objektivitas guru-guru dalam memberikan nilai, kesempatan dan fasilitas belajar siswa-siswa baik di sekolah maupun di luar jadwal sekolah dianggap tidak memasukkan bias yang sistematis ke dalam data yang dikumpulkan dalam penelitian ini. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di SD Santa Maria I dan II Pekanbaru Semester II Tahun Pelajaran 2006/2007, yang berjumlah 533 orang siswa, diambil sampel sebesar 50% (270 siswa) dengan teknik proporsional sampel. Metode penelitian: indeks validitas dengan metode korelasi r Pearson. Data: soal-soal tes pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Semester II SD Santa Maria Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007 dan UAN Tahun 2007. Metode pengumpulan data: soal test pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Teknik analisa data: Concurent validity digunakan rumus product moment dari Pearson. Kesimpulan penelitian ini adalah: Indeks  validitas soal-soal tes pelajaran IPS Semester I siswa kelas VI di SD Santa Maria Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007, dengan Ujian Akhir Nasional ` Tahun 2007, diperoleh r 0.449.Rekomendasi: 1) Tingkat validitas  soal-soal tes pelajaran IPS Semester I siswa kelas VI di SD Santa Maria Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007, menunjukkan indeks korelasi sedang, bagi guru kelas agar membantu siswa memahami pelajaran IPS dengan metoda mengajar yang lebih variatif sehingga diharapkan siswa mampu mencapai hasil test yang lebih baik lagi. 2) Kepada tim pembuat soal-soal IPS agar memperhatikan validitas ramalannya dengan kriteria yang ada, agar ketepatan daya ramal soal test yang disusun, dapat dituangkan secara nyata dalam praktek. 3) Bagi peneliti selanjutnya, agar meneliti tingkat kesukaran soal-soal test pelajaran IPS untuk sekolah lanjutan.

BENTUK-BENTUK KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS II DI SMP NEGERI 7 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2006/2007

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “BENTUK-BENTUK KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS II DI SMP NEGERI 7 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2006/2007”. Masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana gambaran bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru?. Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui gambaran bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru. Asumsi : 1) Siswa menjalani masa remajanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang bervariasi. 2) Bentuk-bentuk kenakalan remaja di sekolah cenderung mengikuti gaya hidup teman sebayanya. 3) Masa remaja siswa mudah terpengaruh oleh perilaku yang kurang baik. Populasi : seluruh siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru Semester I Tahun Pelajaran 2006/2007, sebanyak 280 siswa. Sampel: Dalam pengambilan sampel digunakan teknik proporsional random sampel (50%), sebanyak 140 siswa. Metode penelitian: deskriptif. Data penelitian tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007. Alat pengumpulan data: angket. Teknik analisa data: teknik Persentase. Kesimpulan: 1) Bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru cenderung tidak pernah terhadap aspek membolos (93.10%). 2) Tanggapan responden terhadap bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru, yang ditinjau dari aspek merokok cenderung tidak pernah (95.24%). 3) Bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru dalam aspek mencuri, secara umum responden menanggapi tidak pernah (96.31%),4) Bahwa bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru cenderung tidak pernah terhadap aspek mengompas (95.48%), 5) Secara umum (95.48%) bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru dalam aspek berkelahi responden menanggapi tidak pernah. Rekomendasi: 1) Bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa kelas II di SMP Negeri 7 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2006/2007, ditinjau dari aspek membolos, aspek merokok, aspek mencuri, aspek mengompas, dan pada aspek berkelahi secara umum responden menanggapi tidak pernah. Untuk itu diharapkan kepada siswa guru agar membantu siswa dalam mengarahkan perilakunya ke arah yang lebih baik lagi, seperti mengadakan acara pertandingan olahraga antar sekolah, mengundang ustad atau tokoh masyarakat yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan mental remaja siswa baik di sekolah maupun ketika di rumah. 2) Kepada siswa agar dapat memilah-milah bentuk kegiatan yang dapat membwa kerugian atau manfaat untuk masa depannya, seperti mengikuti kegiatan pramuka, membentuk grub vokal, atau mengiktui seminar-seminar atau pelatihan yang didadakan lembaga bimbingan belajar. 3) Bagi orang tua agar tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi pada anaknya, jika mulai terlihat tanda yang mencurigakan, sehingga dampak yang lebih besar akan dapat diantisipasi secara preventif, misalnya menasehati anak agar memilih dan mampu menempatkan diri secara proporsional terhadap pergaulan yang cenderung bebas pada saat sekarang ini. 4) Dan bagi penelitian selanjutnya agar meneliti tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja dikaitkan dengan aspek lain, seperti aspek jenis pekerjaan orang tua, asal daerah siswa, budaya, dan daerah tempat tinggal siswa, serta aspek lainnya.

Selasa, 03 Agustus 2010

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Minat belajar siswa PKn Siswa Kelas III SD Negeri 013 Kecamatan Bukitraya Kota Pekanbaru

ABSTRAK

Nurmailis, 06055162672. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Minat belajar siswa PKn Siswa Kelas III SD Negeri 013 Kecamatan Bukitraya Kota Pekanbaru. Skripsi. Program Studi PKn Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Riau. Pembimbing: (I) Dr. Gimin, M.Pd.  (II) Sri Erlinda, S.IP, M.Si

Kata kunci: Penggunaan Media Gambar, Minat belajar siswa

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran PKn di kelas III ternyata siswa belum sepenuhnya dapat memahami materi pelajaran dan cenderung kurang menarik/monoton, sehingga mempengaruhi minat belajar siswa. Hal ini terlihat dari: siswa pasif dalam menerima pelajaran PKn (54,28%), Masih rendahnya nilai PKn siswa di bawah KKM (60%), adanya siswa keluar masuk ruangan tanpa alasan yang jelas (42,85%). Mencermati keadaan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam penggunaan penggunaan media gambar agar dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa di kelas III SD Negeri 013 Kecamatan Bukitraya Kota Pekanbaru.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas III pada SD Negeri 013 Kecamatan Bukitraya Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa 35 orang terdiri atas 26 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang dimulai dari bulan Februari 2009 hingga Juni 2009.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru tidak mengalami peningkatan karena pada siklus 1 diperoleh skor 24 dan tetap 24 pada siklus II, namun sudah termasuk pada kategori sempurna. Penilaian media gambar pada siklus I memiliki skor 25, meningkat pada siklus II menjadi  30. Aktivitas siwa pada siklus I sebesar 133, mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor 174.  Minat belajar siswa pada siklus I diperoleh skor 102 meningkat menjadi 126 pada siklus II.  Keadaa ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran  pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan media gambar dapat dikatakan berhasil untuk meningkatkan minat belajar siswa dan dapat mencapai ketuntasan minimal (KKM).


Promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Kandis Kabupaten Siak

ABSTRAK
  
Judul                     :    Promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Kandis Kabupaten Siak
Nama                   :    Anita Mustika
NIM                     :    0605165243
Program Studi       :    Administrasi Pendidikan FKIP Unri Pekanbaru
Pembimbing          :    1. Drs. Said Suhil Achmad, M.Pd
Pembing               :    2. Drs. Wusono Indarto, M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Penelitian ini bersifat deskriptif, dan untuk mengumpulkan data digunakan instrumen yang berbentuk angket dengan jumlah 45 item. Setelah dilakukan uji coba angket, ternyata item instrumen yang valid 41 item, dan 4 item tidak valid/drop. Keseluruhan instrumen dinyatakan reliabel dengan r hasil 0,975.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Guru Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, yaitu sebanyak 97 guru.  Untuk sampel uji coba diambil sebanyak 20 orang guru, sampel penelitian menjadi 77 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tingkat promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Kandis Kabupaten Siak berada dalam kategori baik. Hal ini berarti Promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar sudah mengutamakan aspek memberikan pengakuan atas prestasi kerja, aspek memberikan imbalan jasa, pangkat dan jabatan yang tepat, (2) Dilihat indikator memberikan pengakuan atas prestasi kerja berada dalam kategori baik. Hal ini berarti Promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar dalam mengutamakan tanggung jawab yang lebih besar, prestasi, status yang lebih baik, tuntutan kecakapan yang lebih baik sudah sesuai dengan yang diharapkan, (3) Dilihat indikator memberikan imbalan jasa, pangkat dan jabatan yang tepat berada dalam kategori baik. Hal ini berarti Promosi Jabatan Guru Sekolah Dasar dalam mengutamakan fasilitas, adanya penambahan gaji, tunjangan lainnya sudah sesuai dengan yang diharapkan.